Cewek ini kaget setelah mengetahui kehidupan satpam galak di kampus!

    311

    Cewek ini kaget setelah mengetahui kehidupan satpam galak di kampus! – Beberapa akhir ini, seorang perempuan membagikan kisahnya ketika bertemu satpam galak di sekolah. Satpam disekolah atau kampus biasanya lekat dengan sikap tegas dan disiplin. Selain keamanan, ia juga membantu menertibkan para siswa mulai dari jam masuk dan juga seragam sekolah yang di pakai.

    <@ikl

    Hal ini juga dilakukan oleh satpam di University of the East, Caloocan, Filipina. Satpam ini menjadi viral karena kisahnya dibagikan oleh seorang perempuan bernama SJ Duque. SJ membagikan cerita ini melalui facebooknya.

    Semua ini berawal ketika SJ bertemu satpam di kampusnya pada pukul 7 malam. Satpam tersebut bernama Kuya Percival, ia merupakan satpam yang tegas dan bahkan terkenal jahat. Ia kerap menghukum para siswa bila tidak menaati peraturan.

    Ketika itu, SJ bertemu Kuya Percy yang telah selesai bekerja dan akan pulang. SJ menuliskan “pada jam segini, kebanyakan keluarga telah makan malam, bahkan ada yang sudah tiduran di sofa nonton berita. Tapi Kuya Percy, umur 56 tahun ini tidak mempunyai dapur ataupun ruang keluarga untuk pulang.”

    Ketika itu, Kuya Percy hendak pulang ke apartemen kecilnya dengan sekantung makanan dan senyum lebar. Ia sempat meminta izin untuk berbicara dengan sang satpam sebentar. Dalam unggahan SJ, ia menjelaskan bahwa Kuya Percy hanya pulang seminggu sekali.

    Walau hanya bekerja setengah hari, dirinya tidak ada istri untuk merawatnya ketika pulang ke rumah. Tidak ada anak anak yang menyambutnya ketika pulang ataupun yang bisa di mintai untuk memijat kakinya. Kuya Percy hanya bisa pulang kerumah pada sabtu sore.

    Melalui obrolan dengan sat satpam, akhirnya SJ mengetahui bahwa putra tertua Kuya Percy telah pindah, anak keduanya merupakan pelaut dan anak termudanya kelas 12. Ketika ia pulang, Kuya percy hanya bisa bertemu dengan istri dan anaknya yang kecil.

    Tapi untuk bisa sampai ke rumah, pria tersebut membutuhkan perjuangan ekstra. Seminggu ia hanya menghabiskan 132 dari 168 jam untuk bekerja. Sehingga, ia hanya punya waktu 30 jam untuk dihabiskan bersama dengan keluarganya.

    Bagi Kuya Percy, sehari sudah cukup untuk mereka. Memasak, membersihkan diri, mendekatkan diri, ke gereja, ini lah yang menjadi hadiah untuk Kuya Percy setelah seminggu bekerja. Walau terasa singkat, tapi Kuya Percy merasa waktu tersebut telah membayar semua kerinduannya.

    Terkadang, satpam ini melihat gambaran anak anaknya pada mahasiswa University of East yang tidak tertib, tapi ia sebenarnya sayang. Setiap tegurannya, ada perhatian yang ia ucapkan seperti “mana seragam mu?”, “pakai kartu identitasmu”, “rapikan ikat rambutmu”

    Bila dipikirkan lebih matang, SJ menyadari bahwa satpam kampusnya menghabiskan lebih banyak waktu mengurusi orang asing dibandingkan keluarganya sendiri. Walau begitu, Kuya Percy tetap tersenyum bercanda bila ia masih memiliki cucian menunggu seakan 132 jam kesedihan dan kelelahannya tidak berarti. Ia akan bertemu dengan keluarganya hari sabtu dan untuk Kuya Percy, itu sudah cukup.

    <@ads