Kisah Pembunuhan Sadis Yang Dijuluki Sebagai "Pembunuhan Hello Kitty"

    831

    Kisah Pembunuhan Sadis Yang Dijuluki Sebagai “Pembunuhan Hello Kitty” – Jika mendengar kata hello kitty, maka yang ada dalam pikiran kita adalah sebuah boneka lucu yang biasanya disukai oleh anak anak peremupuan, namun siapa sangka kasus pembunuhan di Hong Kong dijuluki sebagai “Pembunuhan Hello Kitty / Hello Kitty Murder”, Kisahnya mencengangkan.

    Kasus pembunuhan Hello Kitty pertama kali mencuat ketika seorang gadis berusia 14 tahun (sebut saja namanya adalah Melody) yang juga merupakan kekasih dari Leung Wai-lun alias Gangster, salah seorang tersangka pembunuhan, melaporkan kasus itu ke polisi. Ia mengaku terpaksa melapor ke polisi karena usai peristiwa pembunuhan itu, ia terus-menerus bermimpi buruk didatangi oleh arwah gentayangan sang korban. Polisi kemudian melakukan penyelidikan di TKP & menemukan tengkorak korban yang disimpan dalam sebuah boneka putri duyung Hello Kitty raksasa. Sejak itulah kasus tersebut kemudian oleh media-media setempat disebut sebagai “pembunuhan Hello Kitty”.

    LATAR BELAKANG

    Korban dari pembunuhan Hello Kitty adalah seorang gadis bernama Fan Man-Yee alias Ah Map (23) yang bekerja sebagai pelayan klub malam & juga PSK. Ia pertama kali bertemu dengan salah seorang calon penyiksanya, Chan Man-Lok (34), pada tahun 1997 di suatu villa. Chan saat itu dikenal sebagai salah seorang yang aktif bergelut di dunia bawah tanah sebagai mafia lokal, pedagang narkotik “ice” (metamphetamine), & lintah darat yang memiliki jaringan serta koneksi luas.

    Sejak pertemuan pertama antara Ah Map dengan Chan pada tahun 1997, Chan menjadi salah satu pelanggan tetap dari Ah Map di mana keduanya sering bercinta & mengkonsumsi narkotika bersama-sama. Namun semuanya mulai berubah ketika pada tahun 1999, Ah Map mencuri dompet dari Chan yang berisi uang sebanyak $4.000. Ah Map memang akhirnya mengembalikan dompet tersebut beserta uangnya & tambahan uang $10.000. Namun sebagai seorang lintah darat, Chan merasa tidak puas & meminta tambahan uang beberapa ribu dollar lagi sebagai “bunga”.

    Ketika Ah Map mengatakan ia tidak sanggup memenuhi tuntutan bunga yang diminta Chan, Chan lalu meminta 2 anak buahnya, Leung Shing-Cho & Gangster, untuk menculik Ah Map dari tempat tinggalnya pada bulan Maret 1999. Pada awalnya, Chan ingin memaksa Ah Map bekerja sebagai PSK di bawah kendalinya di mana keuntungan yang didapat Ah Map akan dipakai untuk membayar bunga yang diminta Chan. 

    Rencana Chan sayangnya tidak berjalan mulus karena kondisi Ah Map yang agak babak belur usai diculik kedua anak buahnya membuat dirinya tidak laku di mata para pelanggan kupu-kupu malam. Kesal & frustrasi, Chan & kedua anak buahnya lalu menyekap Ah Map di apartemen milik Chan di Granville Road. Sejak itulah, salah satu contoh peristiwa yang merefleksikan sisi kebiadaban manusia pun dimulai…

    BERJALANNYA PENYIKSAAN & PEMBUNUHAN

    Menurut penuturan Melody sebagai kekasih dari Leung Wai-lun alias Gangster, 3 orang yang tinggal di dalam apartemen itu melakukan penyiksaan kepada Ah Map dalam kondisi sedang mabuk narkotik “ice”. Dapur dalam apartemen itu menjadi gudang senjata bagi para pelaku di mana semua peralatan dapur yang tersedia digunakan untuk menyiksa Ah Map. Mereka biasanya menyiksa Ah Map ketika mereka sedang merasa bosan atau membutuhkan “hiburan jenis lain”.

    Beberapa contoh penyiksaan yang diketahui adalah para pelaku membakar sedotan lalu menyundutkannya ke kulit Ah Map & meneteskan lelehan plastik yang terbakar ke kaki Ah Map hingga mengelupas. Saus cabe juga diteteskan ke lukanya & saus tiram disemprotkan ke wajahnya. Ketika merasa bosan, para pelaku akan memukuli Ah Map dengan batang logam atau plastik, membakar kaki Ah Map dengan api, atau menyetrumnya dengan kabel bertegangan listrik. Dalam beberapa kesempatan, para pelaku memaksa Ah Map memakan kotoran manusia atau meminum air seni dari pelaku yang mengencinginya. Jika Ah Map gagal memakan atau meminumnya, para pelaku akan menyiksanya lebih keras lagi.

    Ketika ditanya apakah motivasi para pelaku itu menyiksa Ah Map, Melody mengaku mereka melakukannya untuk kesenangan & kepuasan semata. Saat menyiksa Ah Map, mereka memaksa Ah Map untuk terlihat gembira atau tertawa. Jika Ah Map tidak melakukannya atau malah menunjukkan ekspresi kesakitan, mereka akan menyiksanya lebih keras lagi. Melody juga mengaku bahwa ia sebenarnya tidak membenci Ah Map, namun kadang-kadang ikut serta saat menyiksa Ah Map hanya karena ingin tahu bagaimana rasanya menyiksa orang lain.

    Saat sedang tidak menyiksa Ah Map, para pelaku akan mengikat Ah Map atau membiarkannya tak sadarkan diri di lantai. Pada kesempatan lain, para pelaku akan menggantung Ah Map pada suatu kait yang terhubung ke langit-langit & membiarkannya seperti itu hingga semalaman. Melody menambahkan, ketika mereka sedang tidak menyiksa Ah Map, biasanya mereka & dirinya akan bermain game video sambil mengkonsumsi narkotik bersama-sama.

    Penyiksaan atas Ah Map berlangsung selama sekitar sebulan hingga pada suatu hari, Melody yang baru bangun menemukan bahwa Ah Map sudah tidak lagi bernyawa. Chan yang diberitahu Melody kemudian memutuskan untuk melenyapkan mayat Ah Map. Tubuh Ah Map dipotong-potong menggunakan gergaji kayu & dikuliti hingga dagingnya lenyap. Isi perut & tengkoraknya kemudian direbus hingga tidak lagi meninggalkan bau. Sementara bagian-bagian tubuh Ah Map yang lain dibuang entah ke mana, tengkoraknya disembunyikan dalam sebuah boneka putri duyung Hello Kitty raksasa. Tidak diketahui kenapa boneka tersebut yang dipilih sebagai tempat menyembunyikan tengkorak.

    PENANGANAN HUKUM

    Seperti yang sudah disinggung di bagian awal, kasus itu pertama kali terungkap ketika Melody melapor ke polisi & langsung menimbulkan sensasi ketika tersiar di kalangan publik Hong Kong. Polisi yang melakukan penyelidikan di apartemen tempat terjadinya pembunuhan berhasil menemukan tengkorak & sejumlah organ dalam milik korban, namun gagal menemukan bagian-bagian tubuh yang lain seperti anggota badan.

    Karena kurangnya barang bukti berupa sosok utuh korban untuk diselidiki lebih lanjut, aparat hukum merasa kesulitan memutuskan apakah Ah Map memang meninggal akibat disiksa hingga tewas atau ada sebab-sebab lain semisal meninggal akibat overdosis. Sebagai akibatnya, ketiga orang yang dianggap bersalah dalam melakukan pembunuhan itu hanya dikenakan pasal pembunuhan tidak direncanakan (manslaughter) & dihukum penjara dengan kemungkinan pembebasan bersyarat dalam waktu 20 tahun pertama hukumannya

    Baca Juga : 


    <@ikl