Kabar Duka Melanda Dunia Atlet Gimnastik Indonesia, Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia saat Menjalani Training Camp – Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi semua orang.
Atlet gimnastik putra Indonesia, Naufal Takdir Al Bari, dinyatakan meninggal dunia saat sedang menjalani pemusatan latihan atau Training Camp (TC) di Rusia.
Dilansir dari CNN Indonesia, berikut rincian singkat kronologi meninggalnya Naufal Takdir di Rusia.
Kabar duka yang mendalam menyelimuti dunia olahraga Indonesia setelah kehilangan salah satu talenta terbaik Gimnastik, Naufal Takdir Al Bari, yang meninggal pada Kamis (25/9).
Source : IG @nopaln_
Dikonfirmasikan oleh Federasi Gimnastik Indonesia dalam unggahan media sosial bahwa Naufal Takdir meninggal setelah menjalani perawatan intensif selama 12 hari di RS G.A. Zakharyin.
Dalam unggahan mereka dituliskan “Federasi Gimnastik Indonesia berduka, gymnast artistik putra Naufal Takdir Al Bari telah berpulang ke Rahmatullah di Penza, Rusia pada Kamis (25/09) WIB,” dengan tambahan “Gymnasti 19 tahun ini mengembuskan napas terakhirnya usai menjalani perawatan intensif selama 12 hari di Rumah Sakit G.A. Zakharyin.”
Pesenam asal Jawa Timur ini memang sudah dipersiapkan untuk diproyeksikan lolos ke Olimpiade Los Angeles pada 2028 mendatang.
Naufal juga ikut dalam program training camp di Jepang sebagai persiapan dalam menuju SEA Games 2025 di Thailand pada Desember nanti.
“Naufal merupakan salah satu gymnast bertalenta dan kepergiannya menjadi pukulan bagi dunia olahraga, khususnya Gimnastik Indonesia.”
“Ia dipersiapkan tampil di 53rd FIG Artistic Gymnstics World Championships 2025, SEA Games 2025 Bangkok, dan diproyeksikan dapat lolos Olimpiade 2028 Los Angeles,” kata Gimnastik Indonesia.
Baca juga : Timor Leste Lakukan Deonstrasi, Sekitar 1000 Masyarakat Turun ke Jalan Menyusul Indonesia, Nepal, dan Peru
Pihak keluarga juga akirnya membuka suara dengan diwakilkan sang kakak, Affua Mufarik atau Arik (22 tahun).
Arik menjelaskan bahwa Naufal merupakan kelahiran 12 Maret 2006 silam, di Kalimantan Tengah. Naufal kemudian pindah bersama dengan orang tua mereka pindah ke Gresik saat masih duduk di bangku SD. Dari situlah permulaan perjalanan Naufal sebagai seorang atlet di mulai.
Sejak kelas 1 Sd, Naufal memang sudah mulai mengikuti seleksi pencarian bibit atlet yang digelar Persani. Disitulah permulaan bakatnya terasah hingga meraih prestasi pertama dengan menerima medali perunggu di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Jatim di Jember.
Kenangan lain yang tidak dapat dilupakan adalah saat Naufal meraih medali di ajang POPDA Jawa Timur. Karena, bagi keluarga, momen itu merupakan yang sangat berarti dikarenakan seluruh anggota keluarga hadir bersama.
Di mata keluarga, Arik mengatakan bahwa Naufal dikenal sebagai seseorang yang berkepribadian pendiam, introvert, tetapi sangat peduli kepada orang-orang yang ada disekitarnya.
Arik pun menambahkan pesan untuk semua orang yang mengenal ataupun hanya sekedar mendengar kabar tentang adiknya. Ia meminta untuk semuanya agar kisah Naufal bisa menjadi cerminan bahwa perjuangan harus dilakukan sampai titik darah penghabisan.