Chit Gue Pua, Pertengahan Bulan 7 Menurut Etnis Tionghua

592

Chit Gue Pua, Pertengahan Bulan 7 Menurut Etnis Tionghua – Chit Gue Pua atau biasa didengar Ci Ye Pang itu sendiri berasal dari hari dilakukannya ritual persembahan dan mendoakan kepada arwah leluhur dan arwah arwah yang ada disekitar mereka yang jatuh ditanggal 15 bulan 7 imlek, pertengahan bulan 7 ini juga dianggap menjadi bulan yang paling menakutkan bagi yang mempercayainya, karena konon katanya pada pertengahan bulan 7, arwah arwah akan dibebaskan dari dunia mereka dan datang ke dunia manusia. Maka dibulan ini, mitos mitos tentang keluarnya arwah arwah ke dalam dunia manusia, membuat banyak orang tua mengkhawatirkan anak anak mereka, melarang bepergian jauh terutama pada malam hari karena takut ada hal yang tidak diinginkan terjadi yang disebabkan oleh arwah yang dibebaskan tersebut. Pertengahan bulan 7 ini juga dianggap bulan yang membawa sial dan ketidak beruntungan. Jadi, alangkah baiknya jika melakukan sesuatu yang penting pada bulan ini, seperti Menikah, Pindah Rumah, atau memulai usaha, karena diyakini dapat membawa kesialan dan kegagalan. 

Chit Gue Pua, Pertengahan Bulan 7 Menurut Etnis Tionghua
Pada puncak pertengahan bulan 7 atau Chit Gue Pua, keluarga yang mempercayainya biasanya melakukan upacara atau sembahyang kepada arwah leluhur, dan menyiapkan barang barang untuk dibakar seperti dupa, uang kertas alam baka (Kim Cua), atau baju kertas yang dibakar untuk para arwah leluhur, dan terlebih penting menyiapkan makanan untuk arwah leluhur yang sedang kelaparan. Dan dipuncak Chit Gue Pua, kita sering melihat di sudut sudut jalan terdapat beberapa sesajen atau dupa, itu bukan untuk leluhur, melainkan ditujukan oleh arwah yang sudah tidak memiliki keluarga.

 

Chit Gue Pua, Pertengahan Bulan 7 Menurut Etnis Tionghua
Nah, jika tadi banyak yang menganggap Chit Gue Pua itu menyeramkan, tapi tidak sedikit juga yang menanti datangnya Chit Gue Pua, seperti di singapore, setiap tahunnya, mereka merayakan festival untuk menyambut Chit Gue Pua yang dinamakan Hungry Ghost Festival, dalam festival ini, banyak orang berdatangan, membakar dupa, menyampaikan doa untuk leluhur dengan menerbangkan lentera, ada juga yang menyampaikan melalui kapal kertas, konon katanya jika kapal tersebut mengapung lama atau bahkan sampai menepi ke ujung pantai lainnya, berarti leluhur yang didoakan telah berada dialam yang lebih baik.

<@ikl

baik, dari tadi kita sudah membahas Chit Gue Pua. nah, pasti anda penasaran dengan asal muasal Chit Gue Pua, kita akan membahasnya. Legenda itu merupakan cerita dari seorang yang bernama Mu Lian, yang mencoba menyelamatkan ibunya dari api neraka. Mu lian adalah seorang murid buddha yang taat. Namun, entah bagaimana ibunya telah melanggar sumpahnya untuk tidak memakan daging dan akhirnya dikutuk untuk merasakan hukman di alam dimana hantu-hantu lapar bergentayangan. bagaimana pun Mu Lian mempersembahkan nasi kepada arwah ibunya yang sudah meninggal, para hantu lapar itu akan mengambilnya hingga tidak sampai ke arwah ibunya. Putus asa, Mu Lian kemudian memohon kepada Buddha untuk menolongnya. Buddha kemudian mengatakan bahwa yang bisa menolongnya hanyalah para bikkhu yang berasal dari sepuluh mata angin. Para bikkhu itu telah menyiapkan segala jenis makanan dan barang-barang untuk dipersembahkan kepada leluhur selama tujuh generasi, dan mereka melakukan itu di tanggal 15 bulan 7 imlek setiap tahunnya. Maka setelah itu, Mu Lian akhirnya bisa mengirimkan bekal ke alam dimana ibunya berada.

Disitu ada cerita mistis, tentu disana ada juga pantangan. Berikut adalah pantangan pantangan yang tidak boleh dilakukan pada saat Chit Gue Pua : 

  • Dilarang keluar malam hari, karena konon para hantu akan bergentayangan di masa-masa itu.
  • Jangan meludah di jalanan atau di pohon, karena bisa saja mengenai makhluk halus yang mendiami tempat tersebut.
  • Jangan menatap lilin atau api.
  • Jangan sembarang melangkah atau menendang barang-barang yang ada di pinggir jalan, bisa saja barang-barang itu adalah milik atau dipersembahkan kepada hantu-hantu yang bergentayangan malam itu.
  • Jangan melihat di bawah meja altar sembahyang selama ritual itu berlangsung. Konon katanya selama ritual, para makhluk halus yang bergentayangan suka dengan aroma dupa/hio yang berada di meja altar sembahyang. Bisa saja mereka bersembunyi di bawah mejanya.
  • Jangan melirik ke kiri dan ke kanan, atau sebaliknya secara berulang-ulang jika kamu merasakan ada yang tidak baik. Tetap menatap ke depan dan berjalan dengan tenang. Jika tidak, bisa saja kamu akan melihat penampakan yang mengerikan.
  • Jangan mengikuti atau mencium aroma-aroma harum yang kamu tidak ketahui sumbernya.
  • Jika kamu berada di Cina, jangan duduk di bangku yang berada di baris pertama ketika menonton Opera Cina. Di sana, tempat duduk yang berada di barisan pertama memang sengaja dibiarkan kosong begitu saja. Bangku-bangku itu memang diperuntukkan untuk para makhluk halus, yang sengaja mereka undang untuk hadir menyaksikan opera tersebut.
  • Jangan membuka payung di malam hari, terutama jika payung itu berwarna merah.
  • Jangan menggunakan pakaian serba merah, dengan selop tinggi dan berjalan sendirian. Merah dalam tradisi Chinese, merupakan warna untuk merayakan sementara Ci’ Ye’ Pang merupakan sebuah ritual untuk orang mati. Maka itu akan dianggap tidak menghormati ritual tersebut.
  • Jangan mengambil barang apapun yang kamu temui, atau tidak kamu kenali di jalan.
  • Jangan berdiri di bawah pohon di malam hari, kamu akan diculik oleh hantu lapar.
  • Jangan menunggu di halte bus setelah tengah malam lewat.
  • Jangan bersiul di malam hari, kamu mungkin akan mendengar seseorang menyanyi bersamamu tapi tak kasat mata.
  • Jangan menggantung pakaian di tengah malam.
  • Jangan berjalan di kegelapan dan bersandar di tembok, sesuatu yang tak kasat mata mungkin menemanimu berjalan atau menempel di sisi yang lainnya.
  • Jangan menjawab atau membalas ketika seseorang yang tak kamu kenal memanggilmu, terutama jika kamu mendengarnya dari belakangmu.
  • Jangan membalikkan badan atau kepalamu ketika seseorang menepuk pundakmu di tengah jalan.
  • Jangan menggunakan perhiasan berwarna gelap dan hitam.
  • Jangan menyisir rambut di depan cermin, pada tengah malam.
  • Jangan berseru atau berteriak di tengah malam. Tetaplah diam sesenyap mungkin terutama ketika kamu merasa hawa dingin tiba-tiba menyergapmu. Jangan mencoba menangis atau larut dalam emosimu, jika itu terjadi di tengah malam.
  • Jangan membiarkan lukamu terbuka begitu saja. Selalu tutup dengan selotip luka atau perban, jika kamu memiliki luka yang berdarah.
  • Jangan menjadi terlalu cepat penasaran jika tiba-tiba mendengar suara yang aneh atau berisik. Jangan juga terburu-buru, ketika mendengar tangisan bernada rendah yang tidak kamu ketahui sumbernya. Tetaplah tenang.
  • Jangan berenang di sungai atau di kolam di tengah malam hari, sesuatu bisa saja menunggu untuk menarik kakimu ke bawah air.
  • Jangan bermain di taman bermain di tengah malam hari, terutama dengan ayunan.
  • Jangan menerima tantangan untuk masuk ke area pemakaman atau rumah kosong yang terbengkalai. Itu berarti kamu menantang makhluk halus yang berada di dalamnya.

Tentu pantangan itu jangan dilanggar atau anda akan mengalami kejanggalan-kejanggalan mistis. Dan tentu saja ini tergantung dari anda yang mempercayainya atau tidak.