HomeFaktaJenazah Seorang Turis Australia Dikembalikan ke Tempat Asalnya dari Bali dalam Kondisi...

Jenazah Seorang Turis Australia Dikembalikan ke Tempat Asalnya dari Bali dalam Kondisi Tanpa Jantung

Jenazah Seorang Turis Australia Dikembalikan ke Tempat Asalnya dari Bali dalam Kondisi Tanpa Jantung – Jenazah yang ditemukan ini diindeifikasi sebagai Bryan James Dumschat atau Bryan Haddow (23).

Bryan sendiri merupakan seorang turis asal Quensland, Australia, ditemukan dalam keadaan tewas sudah tidak bernyawa di kolam renang sebuah vila di Bali tempat dia dan teman-temannya berlibur beberapa bulan lalu.

Jenazah Bryan dipulangkan ke Australia dengan kondisi tubuhnya tanpa jantung, yang dimana hal itu memicu kemarahan pihak keluarganya dan pihak berwenang Canberra.

Kematian yang sudah lebih dari dua bulan, jantung Haddow baru dipulangkan. Kasus ini masih belum memiliki kejelasan apapun dan masih menjadi teka-teki, sedangkan pihak berwenang Australia menuntut jawaban dan penjelasan dari koleganya di Indonesia.

Direktur keperawatan media dan juga pendukung dari rumah sakit tersebut, I Made Darmajaya memberikan konfirmasi dan penjelasan bahwa rumah sakit melakukan autopsi pada jenazah Haddow setelah permintaan dari polisi setempat.

Dilansir dari AFP pada Kamis (25/9/2025), “Saya tegaskan, atas nama Rumah Sakit Prof Ngoerah, bahwa rumor yang beredar tentang pencurian organ adalah salah,” ujar I Made Darmajaya.

“Rumah sakit tidak berkepentingan untuk menyembunyikan [jantung]. Sebenarnya, kepentingan kami adalah dalam konteks pemeriksaan sesuai dengan hukum,” tambahnya

Dikatakan juga bahwa jantung Haddow dipulangkan ke Australia setelah bagian tubuhnya yang lain dikarenakan proses untuk memenuhi persyaratan pemeriksaan patologi yang membutuhkan waktu yang lumayan lama.

Kementrian Luar Negeri Australia mengatakan bawa mereka memberikan bantuan konsuler kepada keluarga Haddow, tetapi tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut pada Selasa lalu, dengan alasan kewajiban privasi.

Pada bulan Agustus , lebih dari dua bulan setelah kematiannya, jantung Haddow akhirnya dikembalikan kw Queensland, kata kuasa hukum keluarga Haddow, Ni Luh Arie Ratna Sukasari, pada Rabu.

Foto Byron Haddow (kanan) saat ditunjukkan tim kuasa hukum keluarganya dalam konferensi pers, Rabu (24/9/2025).

Source : Fabiola Dianira/detikcom

Ni Luh Arie Ratna Sukasari juga menambahkan bahwa, kasus ini menimbulkan “pertanyaan serius” tentang praktis medis yang ada di Bali.

Di sisi lain, kepolisian Bali berencana melakukan introgasi tiga warga Australia terkait dengan kematian Haddow. Alasannya, dikarenakan ibu korban mencurigai akan adanya tindak kejahatan dalam kematian tersebut. Diketahui dari laporan kepolisian Bali, polisi ingin berbicara dengan ketiganya, yang diduga ada bersama korban saat sebelum kematiannya.

Dilansir dari dokumen yang dilihat oleh ABC News, terungkap bahwa pihak Kepolisian Bali berencana meminta pihak Kepolisian Federal Australia untuk menyerahkan ketiga warga Austalia tersebut, yang memang sudah meninggalkan Indonesia.

Haddow sendiri diketahui ditemukan sudah dalam keadaan tewas di kolam renang di The Grove Bumbak, di Kawasan Seminyak, Bali, pada 26 Mei, tempat dimana dia menginal dengan ketiga temannya.

Walau kematian Haddow sudah diketahui oleh ibu dan juga keluarganya segera setelah jasadnya ditemukan, ternyata kejadian tersebut tidak langsung tidak dilaporkan ke Kepolisian Bali.

Chantal Haddow, sang ibu mengatakan “Mereka bilang dia tenggelam di kolam renang…dan tidak ada dugaan tindak kejahatan,”. Ia juga menambahkan Ini mimpi buruk yang membuat kami tidak bisa bangun darinya,”.

Pemeriksaan forensik di Bali menyimpulkan bahwa adanya kadar alkohol yang tinggi di dalam tubuh korban, disertai dengan adanya antidepresan.

Laporan tersebut juga berisi konfirmasi bahwa memang adanya memar di dahi kiri, kelopak mata kanan, dan juga lutut kanan korban akibat trauma benda tumpul. Dokumen Kepolisian Bali menambahkan konfirmasi bahwa memang mereka ingin berbicara dengan teman korban dan dua perempuan yang berada di vila bersama Haddow sebelum kematiannya dengan harapan jam-jam terakhirnya dapat diungkapkan.

Kuasa hukum keluarga korvan juga mempertanyakan mengapa ketiga warga negara Australia tersebut diizinkan untuk meninggalkan Bali tanpa dilakukannya pemeriksaan

Ni Luh Sari, yang menjadi pengacara di firma Malekat Hukum, mengatakan bahwa “Untuk alasan yang tidak dijelaskan secara rinci, polisi mengizinkan ketiganya meninggalkan Bali tanpa diinterogasi dan tanpa memberikan keterangan apa pun tentang peristiwa yang menyebabkan kematian Byron [Haddow],”.

“Polisi telah menyatakan bahwa mereka membutuhkan bantuan dari konsulat Australia untuk mendapatkan keterangan dari ketiga saksi ini. Namun, sangat memprihatinkan bahwa hingga saat ini konsulat belum memberikan tanggapan apa pun,” ujarnya.

Baca juga : Akhirnya Terdakwa Pembunuhan Tiktoker Cantik Asal Pakistan, Sana Yousaf Resmi Didakwa di Pengadilan pada Hari Sabtu

Keluarga korban menjelaskan bahwa mereka tidak puas dengan cara pihak berwenang Bali dalam menangani kasus ini dan juga ingin polisi untuk menyelidiki transaksi keuangan sebelum kematiannya serta ingin adanya pemeriksaan rekaman CCTV pada malam kejadian secara forensik.

Mereka mengatakan Pengadilan Koroner Queensland sedang melakukan penyelidikan dengan bantuan kepolisian Queensland.

Chantal Haddow mengatakan “Ketika saya mengetahui dia dikembalikan tanpa jantungnya, saya sangat malu,”. “Saya bahkan tidak tahu bagaimana harus memproses hal itu.” tambahnya.

Ketua Ikatan Dokter Bali, Dr Made Sudarmaja, mengkonfirmasi bahwa autopsi terhadap jenazah korban dilakukan sesuai dengan prosedir operasi standar.

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments