Keguguran Ketika Hamil 14 Minggu, Ibu Ini Simpan Jasad Bayi dalam Kulkas

1072
Keguguran Ketika Hamil 14 Minggu, Ibu Ini Simpan Jasad Bayi dalam Kulkas

Keguguran Ketika Hamil 14 Minggu, Ibu Ini Simpan Jasad Bayi dalam Kulkas – Ketika ibu yang lain keguguran memilih untuk mengubur bayinya, berbeda dengan ibu di AS ini yang malah menyimpan janin 14 minggunya di kulkas. Tapi dibalik tindakannya tersebut, terdapat maksud tertentu.

Ia nekat menyimpannya karena suatu alasan yang bisa dibilang sangat mulia. Ibu ini telah mengalami keguguran. Ia pun berbagi gambar-gambar yang menunjukkan bagian dari tangan dan kaki kecil janin.

Sharran Sutherland, ibu dari Fair Grove, Missouri, AS mengunggah gambar janinnya berusia 14 minggu dalam upaya menunjukkan janinnya ‘sudah sempurna’ walaupun tingginya hanya empat inci dan beratnya 0,02kg.

Wanita berusia 40 tahun ini tidak ingin buang janinnya ke limbah media sehingga ia dan suaminya Michael, 35, menyimpannya di kulkas selama seminggu sebelum menguburnya di pot bunga di kebun.

Keguguran Ketika Hamil 14 Minggu, Ibu Ini Simpan Jasad Bayi dalam Kulkas

Sharran mengatakan bahwa ia mencoba untuk menjalani hidup seperti yang dikehendaki Tuhan, ia membagikan kisahnya ini di media sosial dimana ia bersikeras bahwa janin adalah bayi yang sesungguhnya.

Ia mengatakan dalam postingan anti aborsinya “Bagaimana seseorang dapat menyangkal tidak membunuh bayi bila aborsi?”. Ia berharap bahwa dengan membagikan foto-foto tersebut, mungkin satu orang yang memikirkan aborsi untuk membatalkannya dan membiarkan anak mereka tetap hidup.

Sharran bersyukur karena mendapat kesempatan untuk melahirkan meski kehilangan anaknya yang ia sebut Miran. Sang ibu menolak untuk berduka karena bayinya tidak pernah secara hukum seorang anak. Di bawah hukum AS, janin dianggap sebagai bayi sesungguhnya pada usia 20 minggu.

Keguguran Ketika Hamil 14 Minggu, Ibu Ini Simpan Jasad Bayi dalam Kulkas

Dokter dari Sharran mendesak untuk melakukan prosedur pelebaran dan kuretase untuk memotong bayi keluar dari rahimnya setelah sonogram menunjukkan jantung Miran telah berhenti berdetak. Tapi Sharran menolak karena tidak ingin bayinya keluar berkeping-keping. Ia memilih diinduksi dan melahirkan secara alami pada 23 April, 173 hari sebelum jatuh tempo.

Postingan Sharran tersebut ingin membuat orang-orang yang ingin aborsi untuk berpikir dua kali bahwa sasat usia 14 minggu, itu benar-benar bayi dan kehidupannya sangatlah berharga.