HomeFaktaIni Dia Beberapa Alasan Mengapa Paspor Malaysia Jauh Lebih Kuat Dibandingkan Paspor...

Ini Dia Beberapa Alasan Mengapa Paspor Malaysia Jauh Lebih Kuat Dibandingkan Paspor Indonesia

Ini Dia Beberapa Alasan Mengapa Paspor Malaysia Jauh Lebih Kuat Dibandingkan Paspor Indonesia – Kekuatan paspor Malaysia telah naik sembilan peringkat menjadi paspor terkuat  nomortiga di dunia.

Berdasarkan data peringkat Passport Index 2025, kekuatan paspor Malaysia nak sembilan peringkat dan menjadi paspor terkuat nomor tiga di dunia. Sedangkan paspor Indonesia berada di peringkat ke 54 di dunai dan terpaut sangat jauh.

Dilansir dari data terbaru, paspor Malaysia kini menjadi yang terkuat kedua di Asia Tenggara, berada di bawah Singapura.

Uni Emirat Arab (UEA) menempari posisi teratas di dunia, dan diikuti oleh Singapura dan juga Spanyol yang berbagi posisi kedua.

Sementara, Henley Passport Index menempatkan posisi paspor pada peringkat ke-12 secara global dalam iterasi terbarunya, yang diposisi imbang dengan Amerika Serikat (AS).

Departemen Imigrasi Malaysia, dalam sebuah unggahan di Facebook menuliskan “Ini mencerminkan kepercayaan global terhadap keamanan dokumen perjalanan Malaysia,”.

Berdasarkan laporan Passport Index 2025, alasan paspor Malaysia menjadi jauh lebih kuat dibandingkan Indonesia adalah karena paspor Malaysia memiliki mobility score sekitar 174 (akses visa-free/visa-on-arrival ke ratusan destinasi), sedangkan paspor Indonesia tercatat jauh lebih rendah mobility score di angka sekitar 92 (akses terbatas sekitar 40-90 negara destinasi).

Baca juga : Pencuri Berhasil membobol Museum Nasional Suriah di Damasus ! Beberapa Artefak Romawi Lenyap Dirampok

Perbedaan besar dari angka tersebut menegaskan bahwa pemegang paspor Malaysia menikmati kemudahan perjalanan yang jauh lebih luas daripada pemegang paspor Indonesia.

1. Persepsi Governance, Keamanan, dan Risiko Migrasi

Negara yang akan dituju mempunya dua hal utama sebelum menghapus visa, yakni risiko keamanan/terorisme dan pemegang paspor dan juga risiko imigrasi ilegal.

Persepsi soal governance sendiri termasuk tingkat korupsi, transparansi, kemampuan imigrasi untuk men-screen pelancong yang berperan. Dengan adanya skor governance dipercaya lebih muda mendapatkan akses.

2. Politik Luar Negeri, Blok Regional dan “Soft Power”

Negara yang memiliki jaringan diplomatik yang luas serta dikenal membentuk aliansi strategis yang stabil, sering kali mendapatkan akses timbal balik lebih mudah. Malaysia memanfaatkan posisi historis Persemakmuran untuk menegosiasikan akses.

Indonesia sendiri meski berpopulasi besar dan geopolitik penting, kadang prioritas diplomasi diarahkan pada isu lain, kerja sama keamanan, dan masalah domestik sehingga negosiasi visa tidak selalu jadi prioritas yang menghasilkan “quick wins”.

3. Diplomasi Aktif dan Perjanjian Bilateral

Visa-free sendiri bukanlah hadiah acak, melainkan sebuah negosiasi bilateral, paket konsesi, dan juga kepercayaan timbal balik antarnegara.

Negara yang secara aktif menegosiasikan perjalanan jangka pendek untuk tujuan wisata, bisnis cenderung dapat menaikkan jumlah destinasi bebas visa warga.

4. Kondisi Ekonomi dan Kepentingan Ekonomi Mitra

Negara-negara tempat yang akan dituju cenderung membuka pintu bagi warga negara yang mereka nilai dapat memberikan manfaat ekonomi seperti tempat wisata, investasi, dan juga perdagangan.

Malaysia sendiri memiliki indikator ekonomi perkapita, struktur ekspor, dan juga pola pariwisata yang kadang lebih “kompatibel” dengan kepentingan banyak negara tujuan yang dimana membuka peluang negoisasi visa yang saling menguntungkan dibandingkan Indonesia.

5. Keamanan Dokumen dan Teknologi Paspor

Kepercayaan sebuah negara juga dapat dibangun pada seberapa “aman” dokumen perjalanan yang diterbitkan, yang dilengkapi fitur biometrik, integritas registrasi, dan keandalan sistem administrasi kependudukan.

Malaysia sendiri terus memodernkan dokumennya dan meninjolkan standar keamanan dokumen yang bisa mempermudah diplomasi visa.

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments