Bocah ini Menangis Setelah Menyantap Makanan Favoritnya

363
Bocah ini Menangis Setelah Menyantap Makanan Favoritnya

Bocah ini Menangis Setelah Menyantap Makanan Favoritnya – Ditutupnya restoran dan warung makan karena pandemi covid-19 ternyata memiliki imbas yang cukup besar. Beberapa orang tidak dapat membeli makanan favoritnya dikarenakan restoran dan warung makan favoritnya ditutup.

Seperti salah satu bocah berusia 9 tahun asal Singapura ini, ia menangis setelah makan masakan ayam nuggets. Hal ini dikarenakan ia merasa senang dapat menikmati makanan di restoran kesukaannya. Di Singapura, sudah 3 pekan lamanya restoran cepat saji di tutup.

Bocah tersebut bernama Adam bin Mohammad Irwan. Awalnya sang ibu Ny. Wati memberinya hadiah. Cerita ini diunggah di akun Facebook ibunya. Awalnya ibu ini membeli makanan McDonald’s dari Pioneer Mall untuk anak-anaknya sebaga kejutan berbuka puasa beberapa waktu lalu.

Hi! Please subscribe to Adam’s YouTube channel (Hey Adam) ! We need all your support please. Video : https://youtu.be/70u81F2zkMMReaction video of Adam getting McDonald's ? If McDonalds saw this video, sure they change mascot from Ronald to Adam McDonald. Hahaha. View the video on how he hold the nugget to his cheeks ? #mildautism #sensoryissue #highempathy #pleasebekind*** All rights reserved. This video is managed exclusively by ViralPress. For licensing & usage email video@viralpress.com***

Posted by WatiWan MayaAdam CyraRysa on Monday, 18 May 2020

Untuk mnegelabuhi kemasan makanan nugget yang dikenali anaknya, ia menyembunyikannya dalam plastik merah. Tapi ia mengatakan bahwa hal itu mungkin akan gagal karena baunya mudah di kenali anaknya.

Ketika itu, Adam keluar dari kamarnya dan mendapati ibunya pulang. Ia menyadari apa yang diletakkan di atas meja adalah makanan McDonald’s. Tidak selang beberapa lama, ia mulai menangis dan berlari memeluk ibunya.

Adam pun kemudian memakan sekotak Chicken McNuggets. Ny. Wati mengatakan bahwa nugget dengan kentang goreng dan es krim adalah makanan favorit Adam. Reaksi anak tersebut dijelaskan Ny. Wati sebagai kepekaan inderawi dan juga efek penderita autisme ringan.