Astaga ! Begitu Kejamnya Perkataan Sang Anak Setelah Mencampakkan Ibunya…. Ya Sudah Jikalau Mati Bakar Saja !

417

ya sudah kalau mati bakar saja kata si anak, usai campakkan ibunya ! lalu hal mengejutkan terjadi !Semua orang tua pastinya akan senantiasa mendukung dan menyayangi anak dan keturunannya walau bagaimanapun keadaannya. Orang tua selalu mendoakan dan mendukung sang buah hatinya saat sedang merantau maupun berjuang meraih kesuksesan hidupnya dalam banyak hal agar supaya buah hatinya sukses. Para orang tua akan selalu melakukan apapun juga tanpa memperdulikan kondisi hidupnya asal anak – anaknya sukses.

Namun tak sedikit anak yang tidak memperdulikan kasih sayang orang tuanya yang tulus dan tak terhingga jumlahnya. Malahan beberapa orang tua menerima perlakuan cuek layaknya orang lain dari anaknya sendiri. Ada pepatah lama yang mengatakan bahwa seorang ibu yang sanggup merawat lima anaknya, tetapi belum tentu sebaliknya, lima anaknya sanggup merawat satu orang ibunya.

<@ikl

Setelah sukses dalam karirnya yang cemerlang dan memperoleh kehidupan yang mapan dengan dengan harta berlimpah, anak – anak yang sudah sukses dibesarkan orang tuanya adakalanya lupa untuk sekedar menjenguk mereka dan melihat kondisi kesehatan orang tuanya yang semakin menua. Bahkan beberapa dari mereka memilih untuk menempatkan orang tuanya sendiri di panti jompo dengan alasan agar orang tua mereka lebih terawat daripada harus hidup sendiri tanpa penjagaan.

panti jompoTelah menjadi kewajiban sang anak untuk mengurus orang tuanya saat umur mereka sudah tua renta. Namun…. Beberapa tahun belakangan terakhir, permasalahan mengenai kasus keluarga tengah marak terjadi di China. Khususnya mengenai persoalan anak yang mencampakkan orang tuanya dengan alasan yang lazim dikatakan yaitu sang anak tidak mau merawat orang tuanya yang telah memasuki usia senja. Seperti halnya yang dialami oleh seorang ibu yang bermarga Zhang dan berumur 80 tahun dari Shantou, propinsi Guangdong, China dan harus merasakan kehidupan tua yang begitu mengenaskan.

zhang luan meiKehidupan Zhang yang begitu mengenaskan dan terlantar terkuak dikala dirinya dibawa ke rumah sakit karena bagian bokongnya bernanah saat jatuh dari tempat tidurnya. Selama ibu Zhang menjalani perawatan di rumah sakit, tidak ada sedikitpun keinginan putra sulungnya untuk sekedar menjenguk. Malahan putra sulungnya tersebut mengucapkan perkataan yang tak pantas diucapkan. “Ya sudah kalau sudah mati, tinggal dibakar, buang saja.” ujarnya.

Sebelumnya, Zhang bersama suaminya yang sudah meninggal tinggal di kawasan distrik Chao Yang, Shantou dengan dikaruniai 4 orang anak yaitu 2 anak laki – laki dan 2 anak perempuan. Kesemuanya sudah berkeluarga.

zhang dan keluarganyaIbu Zhang juga mengatakan bahwa putra sulungnya yang berumur 55 tahun tidak pernah merawatnya. Putra sulungnya tidak pernah memberikan sepeserpun untuknya berobat. Bahkan beliau mengemis di jalan dengan bantuan dua potong kayu sebagai penopang. Beruntungnya, begitu mendengar kondisi yang dialaminya, beberapa orang yang baik hati memberikannya sedikit uang.

<@ikl

Pada awal April lalu, kepala ibu Zhang cedera dan terbaring sakit di rumah sendirian karena terjatuh. Ah Lian, putri bungsunya yang bekerja di luar daerah lekas pulang ke rumahnya begitu mendengar kabar ibunya yang sakit. Kemudian, begitu melihat kondisi bokong ibunya yang sudah bernanah, Ah Lian beserta suaminya membawa ibunya ke rumah sakit.

Ah Lian mengatakan bahwa kakak laki – lakinya yang paling tua tak pernah menjenguk ibunya sebentar pun juga bahkan tidak peduli apalagi memberi uang. Malahan kakai laki – lakinya bilang, “ya sudah kalau mati, bakar dan buang saja”. Sementara kakak laki – laki yang kedua pernah membesuk ibunya. Akan tetapi, karena pernah bertengkar dengan suami Ah Lian, beliau langsung pergi.

Ah Lian telah berulang kali menelepon kakak sulungnya tapi selalu ditolak kakak sulungnya dengan beragam alasan. Bukannya Ah Lian dan suaminya tidak sanggup membiayai pengobatan ibunya. Hanya saja dia dan suaminya bekerja di luar daerah dan hidupnya sangat sederhana. Semua biaya pengobatan ibunya berasal dari sumbangan orang – orang yang bersimpati.

Sementara pengobatan ibunya akan memakan waktu yang sangat lama, Ah Lian khawatir tidak mampu membiayai biaya pengobatan dan merawat ibunya seorang diri. Dia mengharapkan bantuan kedua kakak laki – laki dan kakak perempuannya agar bisa menjaga ibunya secara bergantian.

<@ikl

Sementara itu, dalam budaya China, berbakti dan menghormati orang tua merupakan prioritas utama dalam berbuat kebajikan. Dalam tradisi, orang – orang China dahulu mempunyai keyakinan bahwa mereka yang tidak berbakti pada orang tua atau durhaka akan dikutuk Tuhan. Oleh karena itu, mereka wajib menjalankan baktinya kepada orang tua.

Akan tetapi, orang – orang China tidak lagi mempunyai keyakinan akan tradisi tersebut di era sekarang karena mereka tak percaya adanya karma. Hal inilah yang menyebabkan mereka berani terang – terangan memperlakukan semaunya dan tidak merawat orang tua kandung mereka. Sungguh durhakanya mereka….