Anna Budiman, Desainer Surabaya yang Karyanya Memenangi The Best Design Miss World 2013

562

Sejak usia tujuh bulan, Anna Budiman menderita polio sehingga tidak bisa tumbuh seperti manusia normal lainnya. Kondisi ini tidak membuat Anna Budiman terpuruk. Malahan dia bangkit dan terus berkarya melalui busana – busana cantik yang lahir dari tangannya. Hasilnya, beberapa konstestan Miss World 2013 mengenakan gaun rancangannya.

Anna Budiman (tengah) bersama Miss Kroasia Lana Grzetic (kiri) dan Miss Jerman Amina Sabbah yang mengenaikan gaun rancangannya

Anna Budiman (tengah) bersama Miss Kroasia Lana Grzetic (kiri) dan Miss Jerman Amina Sabbah yang mengenaikan gaun rancangannya

Anna Budiman menghadapi tantangan berat dalam merancang gaun untuk kontestan Miss World 2013 tersebut yaitu pada saat fitting baju. Dia harus fitting baju dengan para konstentan Miss World tersebut yang tubuhnya tinggi menjulang untuk membenahi beberapa bagian yang kurang pas. Walaupun begitu, Anna Budiman sama sekali tidak mau memakai asisten untuk memudahkan pekerjaannya dan bekerja sendiri meski harus memakai kruk di kedua lengannya.

Anna Budiman mengetahui adanya seleksi fashion designer Miss World 2013 di layar kaca dan berminat untuk mengikutinya. Namun, dia sempat merasa minder dan mengurungkan niatnya karena harus bersaing dengan desainer – desainer hebat. Tapi berkat dukungan besar yang dating dari sang ibu, Oei Ling Hwa, Anna Budiman mendaftarkan diri.

Pada seleksi pertama, Anna Budiman diberi tugas untuk mendesain sebuah gaun dengan tema Byzantine, era kerajaan setelah Konstantinopel. Gaun hasil karyanya merupakan perpaduan antara kain – kain Indonesia, dengan mode ala Romawi kuno, dengan warna merah, oranye dan hijau. Hasil rancangannya memukau para juri dan Anna Budiman pun dipanggil ke Jakarta untuk mempresentasikan hasil rancangannya. Setelah lolos, juri memberikan ukuran tubuh para kontenstan kepadanya untuk dibuatkan gaunnya. Dia harus merancang gaun untuk Miss Uruguay, Miss Lebanon dan Miss Kroasia.

Namun…. Anna Budiman tidak bisa langsung mengukur badan para kontestan tersebut dan hanya berpatokan pada data ukuran tubuh para kontestan yang diberikan juri. Saat gaun hasil rancangannya telah jadi, Miss Uruguay yang mempunyai badan kecil tidak datang dan digantikan oleh Miss Jerman yang mempunyai tubuh besar. Otomatis Anna Budiman harus membesarkan lagi ukurannya. Untungnya, dia berhasil menyelesaikan gaun untuk Miss Jerman tersebut. Gaun Nightgown ala Byzantine yang semula untuk Miss Uruguay yang berhasil dirombaknya sehingga pas dikenakan Miss Jerman Amina Sabbah berhasil meraih the best design di pentas Miss World 2013 karena dinilai paling mendekati konsep Byzantine.

Kelihaian Anna Budiman dalam merancang busana juga bisa dilihat dari koleksi busananya yang terbaru “Enchanted Art Noveau” (Seni Baru dengan Nuansa Alam,Red) yang berhasil memukau public Surabaya saat mengikuti Surabaya Fashion Trend (STF) 2017 di Ciputra World, Surabaya pada tanggal 4 Maret 2017 lalu.

Anna Budiman menjelaskan bahwa, koleksi busananya, sesuai dengan temanya, menampilkan evening gown dengan cutting feminism yang menampakkan siluet perempuan dan dihiasi dengan ornament tumbuhan serta bunga – bunga suluran yang berwarna – warni.

Menderita polio sejak usia tujuh bulan membuat Anna Budiman tidak bisa tumbuh seperti manusia normal lainnya. Tapi keterbatasan yang dimiliki Anna, tak membuatnya terpuruk. Dia bangkit dan berkarya melalui busana-busana cantik yang lahir dari tangannya. Dalam koleksi busana tersebut, Anna Budiman mengkombinasikan dengan bordir berbentuk willow serta hewan seperti burung, kupu – kupu dan capung. Anna Budiman juga menambahkan efek 3D dari hewan dan tumbuhan dengan menambahkan bulu dan manik – manik.

Anna Budiman, putri bungsu dari pasangan Hendry Budiman dan Oei Ling Hwa ini menyelesaikan koleksi busananya “Enchanted Art Noveau” dalam kurun waktu tiga minggu saja yang dikerjakannya sendiri.

<@ikl

Suka Gaun Malam Berkilauan

Sejak masih kuliah, Anna Budiman mulai merancang busana dan sering mengikuti perlombaan desain. Pada tahun 2005, Anna Budiman turut berpartisipasi di ajang sportwear design di Sydney Powerhouse Museum dan masuk sepuluh besar. Dalam ajang tersebut, Anna Budiman merancang busana olahraga untuk petenis dan hasil karyanya dipajang di museum itu selama pameran.

Anna Budiman membuka Butik bernama Xn Bridal and Couture di Kawasan Raya Darmo, Surabaya. Untuk menunjukkan eksistensinya di dunia desainer, dia rajin mengikuti fashion show dan perlombaan hingga meraih juara di ajang Miss World 2013.

Sejak saat itu, Anna Budiman telah merancang banyak busana mulai daari cocktail dress, evening gown hingga wedding gown. Saat merancang gaun – gaun pesta, Anna mengaku sangat gembira melihat perempuan yang tampil dengan gaun pesta yang indah dan berkilauan. Kaum remaja sangat menyukai gaun – gaun yang dibuatnya karena rancangannya yang pas di badan serta warna dan cuttingnya tidak ketinggalan jaman dan cocok untuk anak muda.

Anna Budiman mengatakan bahwa dia heran kenapa pelanggannya sebagian besar merupakan kaum remaja yang biasanya membutuhkan gaun untuk merayakan acara sweet seventeen. Padahal gaun – gaun yang dibuatnya bukan khusus untuk kaum remaja. Walaupun demikian, Anna Budiman tidak menutup kemungkinan bahwa wanita dewasa juga mengenakan rancangannya.

Anna juga menambahkan untuk mencapai posisi seperti saat ini bukanlah hal yang mudah. Dia mesti melewati proses yang panjang dan cukup sulit di tengah keterbatasan yang dimiliki. Namun, Anna Budiman berhasil membuktikan bahwa orang dengan keterbatasan fisik pun bisa berkarya dan berprestasi. Keyakinan pada diri sendiri dan tekad yang kuat untuk terus mencoba menjadi kunci utama Anna Budiman untuk terus berkarya di dunia desainer ini.

Perempuan yang berwajah oriental ini mengatakan bahwa apa yang telah dicapainya saat ini tidak terlepas dari dukungan orang tua terutama sang ibu. Hanya orang tuanya yang terus mendukungnya untuk maju di tengah keterbatasan fisiknya yang dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang.

<@ikl