HomeFaktaTiga Ahli Imunologi yang Berhasil Mendapatkan Penghargaan Nobel Berkat Temuan Mereka Terkait...

Tiga Ahli Imunologi yang Berhasil Mendapatkan Penghargaan Nobel Berkat Temuan Mereka Terkait Sistem Imun

Tiga Ahli Imunologi yang Berhasil Mendapatkan Penghargaan Nobel Berkat Temuan Mereka Terkait Sistem Imun – Tiga peneliti sistem kekebalan tubuh tersebut berasal dari AS dan Jepang.

Penghargaan Nobel Fisiologi atau Kedokteran tersebut dianugerahkan kepada Mary E Brunkow, Fred Ramsdell, dan Shimon Sakaguchi atas kesuksesan mereka dalam melakukan penelitian tentang fungsi sistem kekebalan tubuh manusia.

Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran tahun 2025 dianugerahkan kepada tiga imunolog atas terobosan mengungkap cara menangkal autoimun.

Source : REUTERS/Claudio Bresciani

Penghargaan ini diumumkan pada hari Senin ini oleh Institut Karolinska Swedia dan akan diberikan kepada ketiganya pada bulan Desember atas kesuksesan penelitian mereka yang berhasil dalam “penemuan inovatif mereka mengenai toleransi imun perifer yang mencegah sistem imun merusak tubuh”.

Seorang profesor reumatologi di Institut Karolinska bernama Marie Wahren-Herlenius mengatakan kepada Al Jazeera “Penelitian ini berkaitan dengan bagaimana kita menjaga sistem imun kita tetap terkendali sehingga kita dapat melawan semua mikroba yang ada dan tetap terhindar dari penyakit autoimun”.

Hadiah dengan nominal sebesar 11 juta kronor Swedia (USD1,17 juta atau Rp19.4 miliar) akan dibagi rata kepada Brunkow dan Ramsdell, keduanya berusia 64 tahun, dari Amerika Serikat, dan Sakaguchi, 74 tahun, dari Jepang.

Dilansir dari Sindo News, medali emas juga akan dihadiahkan kepada mereka dari Raja Swedia kepada mereka.

Badan pemberi hadiah, memberikan sebuah pernyataan “Penemuan mereka telah meletakkan dasar bagi bidang penelitian baru dan memacu pengembangan pengobatan baru, misalnya untuk kanker dan penyakit autoimun,”.

Ketua Komite Nobel, Olle Kampe, juga mengatakanbahwa karya ketiga ilmuan tersebut telah berhasil “menentukan pemahaman kita tentang bagaimana sistem kekebalan tubuh berfungsi”.

Karya mereka ini berawal dari tahun 1995, ketika Sakaguchi melakukan penemuan kunci pertama. Sedangkan Brunkow dan Ramsdell melakukan terobosan lain pada tahun 2001, sebelum akhirnya Sakaguchi menghubungkan semua karya mereka setelah dua tahun kemudian.

Baca juga : Mengapa Ada Peringatan untuk Merayakan Hari Batik Nasional? Ini dia Tujuan Adanya Perayaan Hari Batik Nasional

Pada hari Senin, Sekretaris Jenderal Komite Nobel, Thomas Perlmann, memberikan pernyataan bahwa ia telah berbicara dengan Sakaguchi melalui panggilan telepon, dan telah meninggalkan pesan suara untuk Brunkow dan Ramsdell.

Perlmann mengatakan bahwa “Saya menghubungi [Sakaguchi] di labnya dan ia terdengar sangat berterima kasih, menyatakan bahwa itu merupakan kehormatan yang luar biasa. Ia sangat terkesan dengan berita itu,”.

Hadiah yang diberikan untuk bidang kedokteran tersebut merupakan bentuk penghargaan Nobel tahunan, yang bisa dibilang merupakan penghargaan paling bergengsi di bidang sains, sastra, perdamaian, dan juga ekonomi.

Pemenang penghargaan yang lainnya akan diumukan dalam beberapa hari yang akan datang.

Presiden AS Donald Trump sendiri telah berulang kali menegaskan bahwa ia layak untuk mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian, setelah mengklaim bahwa dirinya telah menghentikan tujuh perang semenjak menjabat di awal tahun.

Namun, terlepas dari fakta bahwa adanya perlawanan yang nyata di antara majelis yang memilih pemenang, presiden AS kemungkinan besar tidak akan diberikan hadiah perdamaian tahun ini, dikarenakan nominasi yang harus dilakukan pada bulan Januari.

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments