HomeFaktaMenarik! Ini Dia 5 Negara di Dunia yang Pernah Mengeluarkan Cetakan Uang...

Menarik! Ini Dia 5 Negara di Dunia yang Pernah Mengeluarkan Cetakan Uang Kertas dengan Nominal 1 Juta Hingga 1 Triliun

Menarik! Ini Dia 5 Negara di Dunia yang Pernah Mengeluarkan Cetakan Uang Kertas dengan Nominal 1 Juta Hingga 1 Triliun – Pernahkah terbayangkan oleh Anda di dompet atau saku Anda tersimpan selembar kertas dengan nominal 100.000.000.000.000 atau 100 dolar?

Dilansir dari Sindo News beberapa negara memang diketahui sempat dan pernah mengeluarkan cetakan uang kertas dengan nominal yang besar. Hal ini memang sengaja dilakukan dikarenakan adanya hiperinflasi di masa lalu.

Hal ini bukan hanya sebuah sejarah yang unik, melainkan bukti nyata akan betapa rapuhnya stabilitas ekonomi dari suatu negara yang sedang mengalami hiperinflasi. Hiperinflasi sendiri memang dapat terjadi bila sebuah negara sedang mengalami perang, krisis politik, kebijakan ekonomi yang  mengalami kegagalan, serta keruntuhan rasa percaya rakyat terhadap nilai tukar.

Beberapa negara-negara di Eropa juga diketahui pernah mengalami kejadian unik ini, dimana negara-negara ini mencetak uang kertas dengan nominal yang sama sekali tidak wajar.

Ini dia 5 negara yang pernah mencetak uang kertas dengan nominal tidak wajar

1. Zimbabwe

Uang Kertas Bernominal Terbesar: ZD100.000.000.000.000 (100 triliun dollar Zimbabwe).

Fantastis! 5 Negara...

Zimbabwe tentu saja merupakan salah satu contoh yang paling terkenal dari kejadian ini dalam sejarah modern. Diakibatkan hiperinflasi yang melanda Zimbabwe pada tahun 2008-2009, pemerintah terpaksa mencetak uang kertas dengan nominal yang diluar nalar. Tapi siapa yang menyangka bahkan selembar uang 100 triliun dolar itu bahkan tidak cukup untuk membaya ongkos bus. di masa itu bahkan untuk membeli beberapa kebutuhan rumah tangga dibutuhkan setumpuk uang kertas dengan nominal yang begitu besar.

2. Hongaria

Uang Kertas Bernominal Terbesar: 100.000.000.000.000 (100 triliun) Pengő.

Tercatat dalam sejarah pasca-Perang Dunia II Hongaria adalah dengan hiperinflasi terburuk yang pernah ada. Di tahun 1946, pemerintah Hongaria diketahui mencetak uang kertas dengan pecahan 100 triliun Pengő. Inflasi gila-gilaan yang dialami Hongaria bahkan bisa naik dua kali lipat hanya dalam hituangan jam, pemerintah bahkan sempat berpikir untuk mengeluarkan pecahan 1 kuadriliun Pengő, tetapi hal itu gagal terjadi dikarenakan pergantian mata uang baru.

3. Yugoslavia

Uang Kertas Bernominal Terbesar: 500.000.000.000 (500 miliar) Dinar.

Yugoslavia pernah mengalami perang saudara dan embrago Internasional yang terjadi pada tahun 1990-an. Pemerintah diketahui pernah mencetak uang dengan pecahan terbesar, yakni 500 dinar disekitaran tahun 1993-1994. Yang tidak disangka adalah bahwasannya bahkan uang itu sudah tidak ada nilainya keesokan hari, dititik rakyat negara ini perlu membawa tas yang dipenuhi uang hanya untuk membeli sekilo roti. Hiperinflasi negara satu ini juga tercatat sebagai salah satu yang terparah didalam sejarah, sampai mencapao 313 juta persen perbulan.

4. Jerman

Uang Kertas Bernominal Terbesar: 100.000.000.000.000 (100 triliun) Deutsche Mark.

Sebelum menjadi negara bernama Jerman, Jerman sendiri ternyata dulunya bernama Republik Weimar. Setelah kalah dari Perang Dunia I yang terjadi pada awal 1920-an, Jerman diketahui sempat terbebani utang reparasi perang dalam jumlah yang sangat besar. Trauma mendalam dalam psikologis ekonomi bangsa Jerman pun tercipta diakibatkan oleh kejadian ini, yang dimana pada akhirnya menjadi salah satu alasan kuatnya kebijakan anti-inflasi Bank Sentral Eropa (ECB). Diketahui juga pada tahun 1990-2002, seluruh Jerman resmi menggunakan mata uang Deutsche Mark diakibatkan reunifikasi, tetapi sejak 1 Januari 2002 Jerman resmi beralih ke Euro bersama negara-negara Uni Eropa lainnya.

5. Venezuela

Uang Kertas Bernominal Terbesar: 1.000.000 (1 juta) Bolívar Di era kontemporer

Venezuela dikenal menjadi salah satu bukti nyata kegagalan ekonomi yang diakibatkan dari ketergantungan pada minyak dan kesalahan dalam mengurus politik. Pemerintah akhirnya memutuskan untuk mencetak pecahan 1 juta Bolívar. Bolívar sendiri sempat kehilangan nilai drastis sehingga rakyat memilih untuk menggunakan dolar AS atau bahkan barter makanan dikarenakan nilai Bolívar yang hanya sekitar USD0,5 di pasar internasional.Pada Oktober 2021 pemerintah Presuden Nicolás Maduro pada akhirnya melakukan redenominasi dengan memangkas enam nol dari mata uang.

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments