Dua Diantaranya ada di Asia, Ini Dia Negara Dengan Tingkat Penipuan Online Tertinggi di Dunia – Penipuan online (online scams) bukanlah lagi hanya sebatas masalah yang berdampak pada seorang individu.
Selain berdampak pada individu, dampak dari penipuan online ini juga termasuk kepercayaan pada layanan digital, memukul ekonomi, serta memicu respons lintas-negara dari para penegak hukum.
Baca juga : Seorang Aktor Inggris Jonathan Bailey Mendapatkan Julukan Baru dari People Sebagai Pria Terseksi Dunia 2025
Jumlah dari kasus dan nilai kerugian yang dilaporkan terus melakukan peningkatan sepanjang beberapa tahun terakhir, mulai dari phising dan teknik rekayasa sosial, hingga skema investasi kripto, juga penipuan e-commerce dan pengalihan rekening (invoice rediction).
Berikut adalah negara yang konsisten terus muncul dalam laporan internasional sebagai yang paling terkena pengaruh dan juga paling banyak terkait aktivitas penipuan online :
-
Amerika Serikat
Source : Wikipedia
Amerika Serikat tercatat menempati posisi tertinggi dan juga paling menonjol ketika dilihat dari jumlah laporan ke pusat pengaduan internasional (IC3/FBI) dan nilai total kerugian.
Selain jumlah laporan yang sangat tinggi, rata-rata kerugian yang dialami korban di AS juga termasuk yang terbesar, yang dimana dampaknya bukan hanya pada individu, tetapi juga perusahaan dan juga lembaga pemerintahan.
Dikarenakan skala ekonominya yang besar, pelaku melihat AS sebagai target yang akan sangat “menguntungkan” sementara pihak korban yang melaporkan hilangnya tabungan besar karena investasi palsu yang disamarkan dengan cara profesional.
2. Inggris
Source : Wikipedia
Inggris merupakan negara yang termasuk sering muncul di peringkat atas dalam jumlah laporan dan kompleksitas modus penipuan.
Tingkat adopsi teknologi finansial yang tinggi membuat para penipu memanfaatkan sistem pembayaran cepat dan juga infrastruktur bank digital untuk memindahkan dana dengan cepat, yang menyebabkan walaupun sudah dilaporkan, tetap sulit melakukan pemulihan dana.
Pemerintahan Inggris juga rutin melakukan perilisan peringatan dan statistik dikarenakan peningkatan signifikan pada beberapa bentuk scam, yang menyebabkan angka pelaporan terlihat mengalami kelonjakan. Yang dimana secara praktis, warga Inggris menghadapi kombinasi antara volume laporan dan juga taktik penipuan yang memang semakin canggih.
3. Nigeria
Source : Wikipedia
Jika berfokus pada “asal” atau pusat dari operasi penipuan yang menargetkan korban internasional, Nigeria sering disebut sebagai hotspot aktivitas penipuan online terorganisir.
Laporan penangkapan massal dan juga operasi lintas negara oleh interpol menunjukkan kelompok kejahatan terorganisir ini berperan besar di beberapa wilayah dengan bentuk jaringan penipuan internasional.
Ribuan korban dan ratusan juta dolar kerugian yang teridentifikasi dalam beberapa operasi penegakan. Diketahui juga bahwa meskipun banyaknya aktivitas yang beroprasi dari wilayah tersebut, korban juga sering berasal dari negara maju sehingga beban kerugian tersebar secara online.
4. India
Source : Wikipedia
India yang berasal dari Asia, muncul tinggi dalam daftar dikarenakan gabungan dua faktor, yaitu : populasi digital yang sangat besar dan cepatnya digitalisasi layanan finansial sehingga menjadi sebuah faktor pendukung besar bagi penipu lokal dan juga internasional.
Pihak berita lokal dan juga laporan kepolisian regional meunjukkan lonjakan kerugian yang diakibatkan oleh investasi palsu, penipuan OTP, call center fraud, dan juga penipuan e-commerce. Beberapa wilayah juga melaporkan telah mengalami kerugian besar yang menimpa warga.
Fenomena “social engineering”, yang terjadi melalui WhatsApp, panggilan palsu yang meminta kode OTP, serta aplikasi investasi palsu yang sudah sangat menyebabkan keresahan karena sudah menyasar ke berbagai kelompok usia, termasuk juga lansia yang menjadi korban penipuan panggilan.
5. China
Source : Wikipedia
China sendiri muncul dalam banyak daftar baik sebagai negara dengan jumlah aktivitas penipuan domestik yang tinggi, maupun sebagai lokasi dimana beberapa operasi penipuan lintas-negara berasal.
Di sisi domestik sendiri, ada banyak sekali laporan kasus penipuan e-commerce, live streaming scams dan juga penipuan investasi yang menargetkan penduduk lokal melalui platform besarm sedangkan dari skala internasional, ada juga beberapa laporan yang menunjuk pada jaringan yang beroprasi dari wilayah tertentu dan juga menargetkan korban dari luar negeri.
Laporan FBI/IC3 dan juga studi industri juga menekankan pencegahan, edukasi publik dan juga kerja sama internasional adalah bentuk kunci untuk menekankan laju kerugian, karena penipu memanfaatkan teknologi baru dengan cepat, sedangkan dari sisi korban seringkali tertipu karena trust engineering, bukan hanya sekadar kelemahan teknis.
