HomeInovasiDisulap Menjadi Galeri Lukisan, Ternyata Rumah Warga Berukuran 350 Meter

Disulap Menjadi Galeri Lukisan, Ternyata Rumah Warga Berukuran 350 Meter

Disulap Menjadi Galeri Lukisan, Ternyata Rumah Warga Berukuran 350 Meter – Muncul sebuah pilar baru dalam perjalanan seni dan budaya Indonesia.

Pilar yang menjadi sejarah baru tersebut resmi lahir di Purbalingga. Desa seni ini diberi nama Cartoon Village Direja, yang diisi dengan galeri lukisan kartun terpanjang pertama di Indonesia.

Setelah melalui proses kreatif yang berjalan dalam waktu pengerjaan selama 1.908 hari, akhirnya peluncuran pun dilakukan. Desa ini dinobatkan sebagai The Center of Cartoon Paintings Indonesia, yang dijadikan sebagai ikon baru wisata seni nasional.

Lima tahun silam, perjalanan ini dimulai hanya dari sebuah tempat yang amat sederhana, yaitu sebuah bekas kandang ayam yang diubah menjadi sebuah ruang belajar seni. Ruang kecil tersebut kemudian menjadi Kie Art Cartoon School.

Baca juga : Balon Raksasa Hiasi New York Dalam Merayakan Thanksgiving Day 2025

Kie Art Cartoon School, diinisiasi secara swadaya oleh dua orang pegiat seni bernama Slamet Sentosa dan Gita Yohanna Thomdean. Dengan menggunakan barang bekas seperti pintu dan jendela bekas, sekolah tersebut berhasil menjadi wadah bagi anak-anak dan pemuda dewasa untuk belajar dan juga berkreasi tanpa adanya pemungutan biaya.

Melalui ruang ini akhirnya sebuah gerakan lahir, dimana tanggal 9 September 2020 menjadi sebuah momen bersejarah dengan lahirnya Kie Pemuda Seni, yang akhirnya berkembang menjadi berbagai kelompok.

Kelompok tersebut terdiri dari : Kie Kartun Ageng – Alit, Kie Karawitan Ageng – Alit, Kie Akustik, Kie Tari Ageng – Alit, Kie Wayang, dan Kie Tradisi. Sedangkan pada tahun yang sama juga, dimulailah rintisan Cartoon Village, yang digunakan sebagai upaya mewujudkan desa seni kartun pertama di Indonesia.

Perjalanan selama lima tahun ini juga ditandai oleh lahirnya banyak karya seperti : Jingle Desa, lagu-lagu karawitan baru, Tari Legenda Ujungan, puluhan lukisan, Wayang Kartun, hingga pementasan besar bertajuk “The Light” dan “Gemah Ripah Loh Jinawi” di Padma Legian Bali, sebuah pertunjukan kolaboratif berdurasi dua jam yang melibatkan seluruh kelompok seni.

Opening ceremony dibuka secara resmi oleh Bupati Purbalingga, H. Fahmi M. Hanif, melalui pukulan sebuah gong yang dilanjutkan dengan pemecahan kendil oleh Slamet Santosa selaku Pegiat Kie Art. Pemotongan tumpeng juga dilakukan oleh Gita Yohanna Thomdean, sekaligus Founder Kie Art Project.

Gita berharap melalui simbolisasi ini agar pemerintah daerah, khususnya bapak Bupati dapat memberikan perhatian yang lebih besar terhadap pelestarian seni dan budaya di Kabupaten Purbalingga sebagai sebuah warisan yang patut dijaga dan juga terus dihidupkan.

Menurut Slamet Santosa, Founder Kie Art Project, deretan rumah warga dengan panjang mencapai 350 meter di desa kini sudah menjelma menjadi sebuah galeri seni rakyat yang hidup, dengan menampilkan lukisan kartun dengan tema tradisi dan juga kearifan lokal.

Gita Yohanna Thomdean juga memberikan penjelasan alasan mengapa peresmian ini unik adalah karena pelaksanaannya yang digelar pada malam hari, juga pengunjung yang dihimbau untuk mengenakan busana dengan gaya sentuhan tradisional seperti kebaya dan juga batik modern.

Dilansir dari SindoNews, enunjung juga dapat menikmati mini bioskop desa yang memutar film dokumenter yang disutradarai oleh Gita Yohanna Thomdean, menceritakan perjalanan Pemuda Kie Seni dan Kie Art Projects.

Cartoon Village Direja hadir sebagai ruang edukasi, rekreasi, sekaligus juga petualangan yang menyenangkan dan juga membahagiakan.

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments