HomeFaktaKisah Pria Hilang Ingatan dan Hanya Mengingat tentang Saudara Kembarnya yang Menyembunyikan...

Kisah Pria Hilang Ingatan dan Hanya Mengingat tentang Saudara Kembarnya yang Menyembunyikan Masa Lalu Kelam

Kisah Pria Hilang Ingatan dan Hanya Mengingat tentang Saudara Kembarnya yang Menyembunyikan Masa Lalu Kelam – Pria yang mengalami kejadian ini bernama Alex Lewis.

Alex mengalami kejadian ini saat ia berusia 18 tahun, dimana ia terbangun di ranjang sebuah rumah sakit setelah mengalami koma. Namun, semua ingatan yang ada di kepalanya terhapus total.

Titik dimana pria Ingrris ini bahkan tidak tahu namanya sendiri, tetapi ada salah satu hal yang ia ingat langsung, yaitu saudara kembarnya yang bernama Marcus.

Marcus (kiri) dan Alex Lewis pada pemutaran film dokumenter "Tell Me Who I Am" di Covent Garden Hotel, London,  pada November 2019.

Source : Dave Benett/Getty Images

Marcus disini sangat membantu Alex dalam mengembalikan ingatan-ingatan masa kecilnya. Hingga satu dekade kemudian, Alex tiba-tiba menyadari bahwa masa kecil yang ia bangun kembali bersama Marcus adalah sepenunya palsu.

Di balik semua itu, ternyata terdapat sebuah masa lalu yang sangat mengerikan dan menyayat hati yang berusaha disembunyikan oleh keluarganya.

Insiden ini terjadi ketika Alex sedang membonceng sebuah sepeda motor dan di sebuah tikungan, sepeda motor itu jatuh dan juga terbakar.

Dalam sebuah wawancara dengan program BBC Outlook Alex mengatakan “Saya dilarikan ke rumah sakit. Saya koma dengan beberapa cedera kepala. Dokter memberi tahu orang tua dan keluarga saya bahwa kemungkinan saya sadar dari koma sangat kecil,”

Tetapi, hanya satu orang yang “bisa merasakan” bahwa memang Alex akan sadar dari koma, yang tak lain adalah saudara kembarnya, Marcus.

Ia juga menambahkan “Dia tetap di samping saya dan berbicara dengan saya sepanjang waktu, memainkan musik untuk saya. Lalu suatu hari, tiba-tiba, saya terbangun, menatapnya, dan berkata, ‘Hai, Marcus.'”

Setelah menyapa saudaranya, Alex melihat ada seorang perempuan di kamar rumah sakit. Perempuan tersebut berteriak histeris, berlarian ke sekitar tempat tidur dan menangis.

Alex mengatakan bahwa ia sempat bertanya kepada Marcus tentang wanita tersebut “Saya bertanya kepada saudara laki-laki saya siapa dia. Dia berkata, ‘Ini Ibu’. Saya tidak mengenalinya. Bahkan, saya tidak tahu nama saya. Saya hanya tahu bahwa laki-laki di ruangan itu adalah saudara kembar saya, dan namanya Marcus.”

Dokter sendiri juga mengatakan bahwa setelah seseorang mengalami cedera kepala yang parah dan bangun dari koma, kehilangan ingatan merupakan hal yang umum terjadi.

Namun dalam kasus yang satu ini, mereka juga dibuat bingung dengan fakta bahwa Alex hanya menyimpan satu ingatan di dalam kepalanya yaitu Marcus, saudara kembarnya.

Bahkan fakta lainnya yang membuat bingung adalah bahwa ia lebih banyak mengetahui tentang saudara kembarnya daripada dirinya sendiri.

Alex juga mengatakan “Mereka sangat tertarik dengan kasus ini; mereka tidak memahami hubungan ini. Namun, saya pikir banyak saudara kembar identik tidak perlu banyak bicara satu sama lain; mereka tahu apa yang dipikirkan satu sama lain. Mereka saling memahami. Sesederhana itu,”.

Baca juga : Filipina Diberikan Peringatan Waspada Tsunami Setelah Diguncang Gempa Berskala M 7,4

Hal ini juga tentu saja tidak mudah dijalani, membangun kembali hubungan keluarga dengan kondisi Alex yang tidak mengingat orang-orang yang kini tinggal bersamanya.

Alex memberikan pengakuan bahwa pada akhirnya ia bisa merasakan terbiasa “Kami berdiri ketika ia memasuki ruangan dan memanggilnya ‘Pak.’ Kami tidak akan masuk ke ruangannya kecuali dipanggil atau dipersilakan masuk. Kami hanya berbicara dengannya ketika ia mengizinkan,”

Marcus memberikan gambaran ibunya, Jill, sebagai sosok perempuan yang tinggi, lantang, sangat ramah, dan juga sangatlah cantik. Dimana setiap kali ada pesta, ia akan menjadi pusat perhatian dan orang-orang tertarik padanya.”

Sedangkan ayah tiri mereka, Jack, sudah meninggal dunia pada tahun 1990 dan Jill meninggal pada 1995.

Meski awalnya memang Alex tidak terlalu memiliki kedekatan dengan ibu, Alex mengaku semakin menyayangi Jill seiring berjalannya waktu dan kematiannya terasa sangat berat.

Alex juga mengungkapkan bahwa “Sulit sekali. Saya berumur 18 tahun ketika bertemu dengannya dan berumur 30 tahun ketika dia meninggal. Saya sangat menyukainya. Ketika dia meninggal, saya menangis di tempat tidur. Tapi saat itu, saya menyadari bahwa tidak ada orang lain yang menangis. Tidak ada orang lain yang peduli dengan kematiannya. Saat itulah saya mulai mempertanyakan apakah ada yang salah,”.

Sutradara Ed Perkins, Alex Lewis, Marcus Lewis, produser Simon Chinn, dan Briony Hanson menghadiri pemutaran film dokumenter Netflix "Tell Me Who I Am," berdasarkan kisah Alex dan Marcus, di Covent Garden Hotel pada 22 November 2019 di London, Inggris.

Source : David M. Benett/Dave Benett/Getty Images for Netflix

Dari sanalah kecurigaan pun semakin bertambah.

Diketahui juga semasa hidupnya, ibu mereka juga menimbun banyak sekali barang rongsokan di loteng dan kamarnya. Semuanya terungkap dimulai dari ketika Alex dan Marcus memilah barang setelah pemakaman Jill.

Saat memilah barang, mereka menemukan beberapa barang aneh. Ada setumpuk mainan yang harus diberikan kepada Alex dan Marcus, tetapi dibiarkan begitu saja.

Marcus juga mengatakan bahwa “Di dalam laci, kami menemukan foto Alex dan saya, berusia sekitar sepuluh tahun, telanjang bulat dan dipenggal bagian kepalanya. Ia telah memotong bagian kepala dari foto itu. Hanya tubuh kami yang terlihat tanpa kepala,”.

Sedangkan Alex sendiri memutuskan untuk menemui psikoterapis yang sama dengan saudara-saudaranya, namun sebagai kerahasiaan profesional, masing-maisng sesi tidak ada yuang diberitahukan oleh psikoterapis itu kepada sesama mereka.

Namun ada satu sesi yang berlangsung dan Alex mengatakan sesuatu. “Ia menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik saya. Saya mulai menangis tanpa tahu mengapa. Dia mengatakan bahwa saya harus berbicara dengan saudara-saudara saya, menanyakan apa yang sesungguhnya terjadi kepada mereka.”. Katanya.

Dan Alex memutuskan untuk melakukan saran psikoterapis tersebut. “Marcus ada di dapur. Saya masuk dan mengatakan kepadanya dengan blak-blakan bahwa saya yakin ibu kami telah melakukan pelecehan seksual terhadap kami. Ia berdiri di sana, memegang secangkir teh. Wajahnya pucat pasi dan menjatuhkan cangkirnya ke lantai. Ia mengangguk. Ia membenarkan apa yang saya katakan dan pergi.”

Begitulah, kebenaran terungkap.

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments