Berakhir Naas! Influencer Prancis Ini Dihukum Penjara Karena Video Prank Menakutkan dengan Jarum Suntik – Seorang Tiktoker asal Prancis dijatuhi hukuman penjara.
Dilansir dari Oddity Central, seorang Tiktoker yang berasal dari Prancis, melakukan sebuah prank dengan berpura-pura menyuntik orang dengan menggunakan jarum suntik di jalanan Paris telah dijatuhi hukuman enam bulan penjara.
Tiktoker yang terkenal bernama Amine Mojito ini memiliki nama asli Ilan M. dan menjadi viral setelah ia mulai mengunggah video di media sosialnya yang menunjukkan ketika dirinya berpura-pura menyuntikkan orang-orang yang lewat dengan menggunakan jarum suntik kosong di sekitar Paris.
Source : X/@PsyGuy007
Ia dilaporkan karena dianggap melakukan lelucon tidak menyenangkan pada saat ketakutan terhadap serangan semacam itu sedang tinggi-tingginya.
Setelah dituduh telah melakukan “kekerasan dengan senjata tanpa menyebabkan ketidakmampuan untuk bekerja,”. Tiktoker tersebut membela diri dengan mengatakan bahwa ia tidak memiliki maksut untuk menyakiti siapapun.
Ia juga menambahkan bahwa ia hanya melakukan tiruan prank dari negara lain untuk mempromosikan dirinya. Namun, jaksa menunjukkan bahwa ada beberapa korbannya yang mengalami trauma berat yang diakibatkan dari lelucon berbahaya itu, hingga harus dirawat di rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan mental.
Ilan M. sendiri memberikan pernyataan di pengadilan bahwa “Saya telah memiliki ide yang sangat buruk untuk melakukan trik-trik ini dengan meniru apa yang saya lihat di internet, di Spanyol dan Portugal,” Ia juga menambahkan “Saya tidak berpikir bahwa hal itu bisa menyakiti orang lain. Itulah kesalahan saya — saya tidak memikirkan orang lain, saya hanya memikirkan diri saya sendiri.”
Jaksa sendiri sudah memastikan bahwa memang tidak ada penyuntikan sungguhan yang terjadi selama dilakukannya prank kontroversial tersebut, karena memang pria berusia 27 tahun tersebut tetap memasang tutup jarum suntik.
Namun, mereka juga memberikan tuduhan bahwa prank yang dilakukan Ilan, baik disengaja maupun tidak disengaja, dimaksudkan untuk mendorong adanya serangan terhadap orang asing.
Aksi tersebut juga telah membuat banyak korban yang hidup dengan perasaan trauma, salah satu dari mereka menggambarkan pengalaman saat ia percaya bahwa ia telah tertular virus itu sebagai “mimpi buruk”.
