Perlukah Resolusi Tahun Baru? Berikut Cara Mengubah Resolusi menjadi Eksekusi – Tahun ini begitu banyak target ambisius yang menjadi wacana awal tahun.
Melansir CNA ID, setiap tahun berganti, banyak orang yang akan menyusun resolusi tahun baru mereka dengan semangat baru.
Tapi sering kali resolusi hanya akan bertahan di awal tahun dan perlahan akan menguap sebelum benar-benar diwujudkan.
Baca juga : Mengapa Pesta Tahun Baru 2026 di Jakarta Tanpa Kembang Api?
Berikut cara agar kamu termotivasi menjalankan resolusi yang sudah direncanakan.
Jadikan resolusi yang ada sebagai sebuah momentum
Annabelle Chow, seorang psikolog klinis dari Annabelle Psychology, menilai bahwa resolusi dapat memberikan ruang bagi seseorang untuk memulai kembali.
Dalam website klinik tersebut, ia menuliskan bahwa resolusi dapat menjadi sebuah “kesempatan untuk memaafkan kesalahan atau kegagalan tahun lalu dan memulai yang baru,”
Chow juga memberikan tambahan bahwa proses ini akan meningkatkan self-efficacy, yakni keyakinan bahwa seseorang punya kendali atas hidupnya melalui tindakan nyata.
Mengapa resolusi sering kali gagal?
Niat baik memang tidaklah selalu berujung pada keberhasilan.
Chief Wellbeing Officer dari Singapore Counselling Centre, John Shepherd Lim, mengungkapkan bahwa banyak orang tidak berhasil menjalankan resolusi tahun baru dikarena mereka sendiri tak paham tujuan dari resolusi yang direncanakan.
Dalam website kliniknya, ia menuliskan bahwa “Karena mereka tidak siap untuk disiplin diri dan tujuan itu tidak berasal dari tekad pribadi, mereka sering kehilangan semangat dengan cepat,”
Ada juga masalah yang kerap muncul, yaitu dimana resolusi yang ada terlalu ambisius, tidak realistis, serta tidak adanya tenggat waktu dan langkah yang kongkret.
Banyak resolusi yang ada hanya sekedar daftar keinginan, bukan peta perubahan.
Apa yang terjadi jika resolusi tidak tercapai?
Profesor bidang studi sosial di University of Stavanger, Norwegia, Olga V Lehmann, dalam tulisannya di Psychology Today, memberikan penekanan terhadap apa pentingnya resolusi yang bersifat pribadi dan konkret.
Pelu juga untuk membuat rencana harian, mingguan, hingga bulanan akan membantu memantau progres dan menjaga konsistensi perubahan yang ingin kita dapatkan.
Jangan lupakan juga sikap positif, komitmen, serta apresiasi atas capaian kecil turut berperan dalam menjaga motivasi jangka panjang.
Selain pendekatan teknis, diperlukan juga refleksi diri yang akan menjadi fondasi penting dalam menyusun resolusi.
Resolusi tidak selalu berbentuk target secara material ataupun pencapaian kuantitatif.
Pada akhirnya, resolusi tidak soal kesempurnaan maupun perubahan drastis dalam waktu yang singkat.
Resolusi merupakan proses menerima kondisi yang ada pada saat ini, menjalani kehidupan sebaik mungkin, dan juga melakukan penyesuaian yang masuk akal.
